Apa itu Phobia Sosial (Social Anxiety Disorder) ?

Manusia merupakan mahluk individu yang hidup untuk bersosial. Tiada hari tanpa bersosial bagi setiap orang pada umumnya. Kadang dalam kehidupan sosial, merasa gugup dan cemas merupakan hal yang wajar. Namun walaupun demikian, ternyata di sekitar kita ada beberapa orang yang cenderung menghindari kehidupan sosial. Hal inilah yang disebut dengan Phobia Sosial.

Phobia sosial atau yang lebih dikenal dengan Social Anxiety Disorder (SAD) merupakan gangguan pada manusia yang merupakan rasa cemas, gugup atau ketakutan yang berlebihan di dalam lingkungan sosial. Perasaan tersebut muncul akibat adanya ketakutan pada diri sendiri akan dipermalukan atau dinilai alias "judge" oleh lingkungan sosial.



Kenapa orang bisa mengalami phobia ini? Hal tersebut bisa terjadi karena adanya gangguan kesehatan mental dari orang tersebut sendiri, yang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu keturunan atau faktor luar seperti masalah di lingkungan sosial. Yang jelas, faktor utama pemicu phobia sosial ini menurut saya adalah yang ada di dalam diri kita sendiri. Bukan gen atau keturunan, melainkan pikiran dan perasaan kita sendiri. Jadi phobia sosial ini bisa terjadi karena di dalam diri kita ada rasa malu yang berlebihan ditambah dengan pikiran kita yang selalu merendahkan diri dan negative thinking.

Kalau sekilas diperhatikan, SAD sekilas terlihat seperti introvert, karena sebenarnya introvert dibagi menjadi 4 jenis introvert, dan salah satunya adalah introvert yang mengidap SAD. Namun introvert  yang sehat sebenarnya masih mampu bersosialisasi, bukan sampai takut dengan lingkungan sosial. Extrovert pun juga bisa terkena gangguan SAD ini, hanya saja gak serentan introvert. Mungkin supaya teman-teman lebih mengerti tentang gangguan SAD ini, saya mau berbagi pengalaman saya dulu. 

Saya sendiri sebenarnya salah satu penderita SAD dulu, tapi untungnya sekarang gangguan tersebut udah bisa saya sembuhkan, walau gak instan.

Kalau diingat-ingat penyebab saya bisa terkena SAD ini karena,
Pertama, saya emang terlahir sebagai orang yang pemalu dan introvert, jadi untuk bisa membiasakan diri di lingkungan sosial itu cukup susah dan membutuhkan waktu.

Yang kedua, dulu pas SD saya pernah dirudung (bully) di kelas, karena saya waktu itu bertubuh kecil, kurus dan pendiam. Hal tersebut terjadi selama bertahun-tahun hingga saya tamat SD. Hasilnya selama itu, saya jadi susah berteman (kuper) karena takut dan prestasi saya memburuk. 

Gara-gara hal tersebut, saya gak menyadari terkena gangguan SAD. Penyakit tersebut terus saya derita dari SD - SMP. Berada di tempat yang ramai bisa membuat saya deg-degan sampai diam kayak patung. Bahkan bisa sampai keringetan di belakang leher dan punggung. saya juga takut melakukan kontak mata dengan orang, jadinya kalau saya jalan selalu nunduk. Saya juga jadi semakin gak berani berbicara. Kalau dibayangkan, raasanya seperti di dalam kandang berjalan, kemana-mana. Gak enak banget!

Itulah kisah singkat Social Anxiety Disorder saya, mungkin dari cerita tadi teman-teman udah bisa cukup mengerti dan merasakan SAD itu seperti bagaimana. Tapi, kalau masih belum sepenuhnya paham, teman-teman bisa melihat ilustrasi berikut:

Ilustrasi oleh ilustrator Shea Strauss, website College Humor

Terus bagaimana cara saya bisa mengatasi SAD? Tentu aja gak mudah, butuh perjuangan dan keinginan besar dari diri sendiri untuk sembuh. teman-teman bisa baca lebih lengkapnya cara saya bisa mengatasi SAD di artikel Penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi SAD.